Ruang Ide


Mengapresiasi ide atau gagasan, bagi saya tidak selalu dengan menempatkan ukuran yang berlebih, baik dengan sikap maupun materi sebagai bentuk penghargaan.

Maka ketika ada orang yang berkata kepada saya : "Cik aya ide?" dengan kalimat itu saja saya merasa orang tersebut telah memberikan kepercayaan, bahwa di kepala saya tersedia ide atau gagasan untuk dikeluarkan dari dalam pikiran saya dan segera mengisinya kembali dengan ide baru.
jikapun tidak ada yang meminta, saya tumpahkan ke dalam tulisan dengan harapan di kepala saya ada ruang baru dan segera mengisinya dengan hal baru pula.betapapun ide tersebut 'luar biasa' (bukan spektakuler melainkan, tidak biasa, pen.). Karenanya mungkin pula orang menilai bahwa apa yang saya pikirkan adalah sesuatu yang tidak berguna.

Ide atau gagasan bisa muncul kapan, di mana dan kepada siapa saja (maaf bukan iklan produk minuman bersoda) namun kadangkala ide tersebut lewat begitu saja tanpa terdokumentasikan apalagi menindaklanjutinya. Sesuatu hal yang terlalu biasa untuk masyarakat kita, kurang peduli dan hampir tak acuh untuk mengapresiasi ide dirinya sendiri terlebih ide orang lain. Apalagi terhadap 'ide nyleneh' dianggap sesuatu yang 'menyimpang' dari kebiasaan dan menganggapnya sesuatu yang mustahil.

Orang pun selalu menilai 'siapa' yang mengemukakan ide tersebut dan bukan 'apa' ide tersebut. Sangat terbatas orang yang dapat menghargai dengan tulus ide orang lain., untuk tidak meyebutnya langka, setidaknya dari yang sering saya alami.

Luar biasa tidak selalu berarti spektakuler tetapi lebih kepada arti sesungguhnya yakni di luar kebiasaan atau bahkan sesuatu yang tidak biasa. Pandangan ini sering melatar belakangi orang untuk menghargai sebuah ide atau gagasan. Orang selalu memandang bahwa ide luar biasa adalah sesuatu yang spektakuler, mencengangkan dan dapat mempengaruhi kehidupan dunia seperti ide yang dikemukakan Einstein, Edison atau ilmuwan dunia lainnya. Untuk yang seperti itulah orang menghargainya.

Dan sebaliknya, ketika rekan saya memotong tambang plastik dengan benang, saya menganggapnya luar biasa, karena biasanya orang memotong tambang plastik dengan pisau atau benda tajam lainya, atau dengan nyala api dari gasolin. Maka saya menyebutnya tindakan cerdas karena pada saat itu memang tidak tersedia alat pemotong, akan tetapi hasil potongannya lebih baik daripada dipotong dengan pisau sekalipun (boleh dicoba).

Teman saya yang lain dapat memfungsikan pengungkit handlift hanya dengan mengganti pernya bukan dengan per aslinya melainkan dengan per bolpoin jadul. teman saya yang lainnya lagi mengganti sambungan belt conveyor dengan tambang plastik dan berfungsi normal dalam jangka waktu yang lama.
Menurut saya, tindakan teman saya bermula dari ide 'luar biasa' yang pasti orang lain menganggapnya sebagai sesuatu yang 'norak', tidak efisien, dan bukan sesuatu yang patut dihargai, karena ide tersebut bukan diperoleh dari bangku sekolahan melainkan pengalaman dalam situasi darurat dan mereka mampu melakukannya dengan baik.

Alhamdulillah saya memiliki teman yang penuh ide dalam hidupnya, sehingga mereka dapat eksis dalam situasi apapun.
Share this article :
 

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Ruang Ide - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger