Latest Post

Milad

Saya melihat postingan iklan kaos di medsos bertuliskan: "Ayah terbaik lahir di bulan Juni" dan seketika  mengingatkanku moment kelahiranku 56 tahun lalu. Alhamdulillah saat ini aku telah dikaruniai seorang cucu laki-laki dari anak perempuanku.

Moment perayaan itu telah lewat beberapa hari yang lalu. Aku sendiri tidak memiliki tradisi merayakan hari kelahiran. Moment kelahiran anakku juga hanya sampai usia anak-anak, pernah sih anak bungsuku dibuatkan kue ulang tahun pada saat usia remaja, tapi pada dasarnya mereka tidak pernah meminta.

Rasa syukur kepada Alloh Swt. atas pencapaian usia itu menurutku lebih penting. Hidup dan kehidupan ini adalah milik-Nya. Apalah arti dari semua yang ada di dunia ini, selain mensyukuri apa yang kita peroleh dari-Nya. Menjadi tua adalah sebuah anugerah, apalagi dibarengi kedewaasaan berpikir dan bertindak. 

Masih banyak yang harus kuperbaiki, semoga Alloh Swt. memberikan kesempatan untuk itu. Aamiin.

 

Pangandaran Eksotisme dan Mitos

Air lautnya kujadikan tinta
maka kutulis segala keindahannya

Ombaknya kujadikan suara
maka kukabarkan betapa eksotisnya

Pasirnya kujadikan kanvas
maka kulukis pemandangannya

Pantainya kujadikan kertas
maka dunia membaca namanya
***

Distichon di atas tentu saja belum cukup untuk menggambarkan betapa eksotisnya pantai Pangandaran. Tak habis-habisnya lewat puisi, lagu, novel bahkan film mengabadikan keindhan Pantai Pangandaran. Belumlah lengkap kalau berkunjung ke Provinsi Jawa Barat bila tidak berkunjung ke Pantai Pangandaran.

Hamparan pasir putih bagi turis "bule" menjadi tempat  pavorit untuk berjemur agar kulit mereka menjadi eksotis. Keragaman flora dan fauna di Cagar Alam Pananjung adalah kamus hidup pengetahuan biologi. Sajian kuliner, ragam cindera mata sayang untuk dilewatkan bagi pengunjung Pantai Pangandaran.

Tentang mitos? beberapa judul film dan sinetron pernah mengambil seting Pantai Pangandaran untuk genre cerita mistik dan laga, berkah bagi penduduk sekitar adalah menjadi bintang figuran. beberapa lokasi dengan cerita mitos dapat kita tanyakan kepada "guide". Cobalah kunjungi Situs Batu Kalde, Gua Parat dan Gua Panggung, Cirengganis, Gua Sumur Mudal, Gua Lanang dan Gua Jepang. Bila kebetulan anda dapat mendengar cerita mitos tentang tempat tersebut, itu artinya anda mendapat bonus dari kunjungan selain dari menikmati eksotisnya wisata alam Pangandaran.


 

Makna di balik Warna


      Warna bagi sebagian orang dapat bermakna sesuatu dengan suasana hatinya. Warna dapat pula bermakna filsfat, cinta, rindu, mungkin juga benci. Semangat juga dapat tercermin dalam warna.
     Pakaian yang dikenakan, kertas surat yang digunakan, cat dinding kamar, dapat diartikan sesuatu bagi yang menggunakannya maupun bagi yang sekedar melihatnya. Warna bermakna filsafat dapat kita temukan dalam bendera negara. Setiap warna dalam bendera negara pastinya mengandung filosofi bagi negara yang bersangkutan. Demikian pula dengan warna dasar dari lambang partai politik, tentu bukan sekedar pembeda antara satu parpol dengan parpol lainnya.
     Adakah kekuatan magis dari sebuah warna? Mengapa cowok identik dengan warna biru dan cewek identik dengan warna pink atau merah muda? Ada yang mengatakan karena cowok memiliki posisi penting dalam keluarga dan warna biru dianggap memiliki kekuatan untuk melindungi. Sedangkan cewek dalam legenda Eropa dipercaya lahir dalam mawar merah muda.
     Lalu mengapa perasaan semangat atau gairah disimbolkan dengan warna merah? Benarkah warna hitam identik dengan kesedihan atau duka cita? Mengapa seniman menganggap warna hitam sebagai warna yang mengekkspresikan kebebasan? Mengapa Matador menggunakan kain berwarna merah untuk membangkitkan "amarah" Banteng?
     Setiap orangtentu berhak untuk berinterpretasi tentang makna dari warna-warna tersebut. Demikian pula dengan sekelompok usia muda yang memiliki alasan untuk menulis di atas kertas berwarna dalam mengungkapkan perasaannya dalam "surat cinta".
     Mengapa warna hijau diidentikan dengan segar atau sejuk? Benarkah warna hitam dapat menyamarkan bentuk tubuh yang gendut? Setujukah warna putih identik dengan sesuatu yang suci?
     Boleh percaya boleh tidak, dan itu sah-sah saja.
 

Pemilu 2014


Kamis, 9 April 2014 merupakan momen penting bagi rakyat Indonesia yakni untuk memilih wakil-wakilnya yang akan "bekerja" di Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten, Provinsi dan di Pusat ditambah Dewan Perwakilan Daerah atau biasa disingkat DPD.
Ada kekhawatiran sementara pihak bahwa Pemilu yang bermoto langsung,umum,bebas, rahasia,jujur dan adil akan dinodai dengan praktik politik uang, bahkan menjelang hari-H atau populer dengan sebutan istilah 'serangan fajar'.
Sebenarnya kalau pemilih cerdas 'serangan fajar' tidak akan mempengaruhi apapun dengan pilihannya atau istilah pada Pemilu 2009 "terima uangnya jangan pilih orangnya" 
Adakah para caleg dengan kondite jelek yang pada Pemilu 2009 dijuluki "politikus busuk" masih tidak berubah? Entahlah.Bagi-bagi uang, bagi-bagi sembako, atau apapun bentuknya masih terdengar sayup-sayup.
Adakah yang populer pada Pemilu 2014? mungkin larangan selfi di bilik suara akan menjadi pembeda dengan Pemilu sebelumnya, di mana penggunaan gadget oleh pemilih pada Pemilu 2014 menjadi alasan kekhawatiran Pemilu 2014 menyimpang dari jargon luber dan jurdil.
 

Ketika Huruf Dinyatakan Dengan Angka

Ketika Huruf Dinyatakan Dengan Angka

B 10 LA (B sepuluh LA), konon gabungan huruf dan angka tersebut adalah nomor plat kendaraan milik Idris Sardi maestro biola dan tak lain tak bukan nomor plat itu dibacakan sebagai "BIOLA". Kata teman, nomor plat semacam itu memiliki izin khusus dengan biaya di atas dari biasanya.

Seakan terilhami, kini banyak plat nomor kendaraan semacam itu baik yang resmi atau sekadar plesetan yang lazim nempel di kendaran angkutan umum. D 160 DA, D 1060, F 1 NA, G 4 UL, A 6 US, dan masih banyak yang lainnya yang terkadang membuat senyum bagi yang membacanya, atau bahkan sering iseng menebak nama pemilik kendaraan tersebut ketika membaca nomor plat kendaraannya.

Bukan itu saja kreasi menggabungkan angka dan huruf juga berkembang dengan menggabungkan gambar sebagai bagian dari kalimat, misalnya: "Ku datang lagi" yang ditulis dengan gambar kepala kuda, gambar tang, dan kata lagi. Sang Kreator memanfaatkan kesamaan bunyi pengucapan.

Sebagai sebuah "karya seni" hal seperti itu dapat kita temukan dalam stiker atau huruf tempel di PKL yang biasanya menggelar dagangannya di atas trotoar. Ketika hal itu sekedar ekspresi tentu tak akan menimbulkan masalah, namun ketika dijadikan dalam pengungkapan hal yang jorok atau asusila dan jauh dari etika sopan santun? seperti inilah yang sering kita baca di penutup bak truk, di dinding tembok, kata-kata jorok ditulis degan huruf dan angka atau ditambahkan gambar. Tentu saja tidak akan diungkapkan contoh tulisan seperti itu, khalayak pastinya pernah membacanya.

Itu saja.

 

Cerita Fabel dan Dunia Anak Kita

Cerita Fabel dan Dunia Anak Kita

Cerita "Sang Kancil dan Buaya" adalah salah satu cerita fabel dari beberapa yang dikenal anak-anak Indonesia, selain itu ada "Kera dan Kura-Kura" lalu "Anjing dan Gagak" ada lagi "Ayam dan Musang" serta sederet cerita fabel lainnya.

Memang, cerita fabel telah memperkaya khazanah kebudayaan kita serta menjadi salah satu sarana edukatif bagi perkembangan jiwa anak-anak. Pengungkapannya melalui berbagai media bahkan dengan cara yang amat klasik seperti penuturan orang  tua berupa dongeng sebagai pengantar tidur putra-putrinya.

Dari cerita fabl, anak-anak dididik untuk mencontoh hal-hal yang baik dan menjadikan cermin dari hal-hal yang kurang baik agar dihindari, lebih dari itu imajinasi anak-anak diharapkan tumbuh dan berkembang seirirng usia mereka.

Keterbatasan kemampuan kita terhadap aplikasi teknologi telah menyebabkan cerita fabel tradisional kita jauh tertinggal dan hampir tak dikenali oleh anak-anak sekarang. Mereka lebih mengenal tokoh super hero dari mancanegara semacam Superman, Bathman, atau Kartun "Donald Duck"  "Tom and Jery" sangat akrab dalam ingatan anak-anak kita.

Akankah cerita fabel hanya menjadi dongeng di atas dongeng dan tergilas oleh cerita animasi dari mancanegara?
 

Beras

Beras

Beras, bahan makanan pokok sebagian besar penduduk Indonesia memiliki nilai strategis dan nilai politis. Ketersediaannya dalam stock yang 'aman' seakan menjadi legitimasi kepemimpinan di negara ini.Komoditas yang menjadi andalan petani di beberapa wilayah Indonesia ini harganya sering "dipermainkan" bukan hanya oleh mekanisme pasar, tapi juga situasi "politik". Maka padi bukan hanya komoditas pertanian, melainkan juga komoditas politik.

Musim kemarau yang berkepanjangan atau banjir yang merendam sawah-sawah seringkali menjadi penyebab kegagalan panen dan menjadi pemicu naiknya harga beras.
Ketika ada rencana impor, maka yang muncul di permukaan adalah pelaksana impor ambil untung, petani padi dirugikan, sementara masyarakat yang mengkonsumsi nasi harus menghadapi mahalnya harga beras di pasaran. Dalam situasi seperti ini beras sering dibawa ke wilayah politik.

Benar, petani yang mengalami surplus panen di satu wilayah harus dilindungi agar hasil panennya mendapat harga yang layak, Badan yang berkompeten menampung hasil komoditas ini harus dapat menyerap hasil panen petani, di sisi lain mekanisme pasar akan berjalan dengan sendirinya. Mekanisme impor sebagai salah satu upaya menjaga ketersediaan beras dan menjaga kestabilan harga jangan dipandang sebagai penyebab meruginya petani, sebab sebagian besar mesyarakat yang mengkonsumsi nasi tidak memiliki lahan padi, artinya kebutuhannya juga harus dipenuhi.

Jadi, biarkanlah beras sebagai komoditas pertanian, dan jangan dibawa-bawa ke wilayah politik, apalagi menjadikannya sebagai komoditas politik.



 
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Ruang Ide - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger