Cerita Fabel dan Dunia Anak Kita
Cerita "Sang Kancil dan Buaya" adalah salah satu cerita fabel dari beberapa yang dikenal anak-anak Indonesia, selain itu ada "Kera dan Kura-Kura" lalu "Anjing dan Gagak" ada lagi "Ayam dan Musang" serta sederet cerita fabel lainnya.
Memang, cerita fabel telah memperkaya khazanah kebudayaan kita serta menjadi salah satu sarana edukatif bagi perkembangan jiwa anak-anak. Pengungkapannya melalui berbagai media bahkan dengan cara yang amat klasik seperti penuturan orang tua berupa dongeng sebagai pengantar tidur putra-putrinya.
Dari cerita fabl, anak-anak dididik untuk mencontoh hal-hal yang baik dan menjadikan cermin dari hal-hal yang kurang baik agar dihindari, lebih dari itu imajinasi anak-anak diharapkan tumbuh dan berkembang seirirng usia mereka.
Cerita "Sang Kancil dan Buaya" adalah salah satu cerita fabel dari beberapa yang dikenal anak-anak Indonesia, selain itu ada "Kera dan Kura-Kura" lalu "Anjing dan Gagak" ada lagi "Ayam dan Musang" serta sederet cerita fabel lainnya.
Memang, cerita fabel telah memperkaya khazanah kebudayaan kita serta menjadi salah satu sarana edukatif bagi perkembangan jiwa anak-anak. Pengungkapannya melalui berbagai media bahkan dengan cara yang amat klasik seperti penuturan orang tua berupa dongeng sebagai pengantar tidur putra-putrinya.
Dari cerita fabl, anak-anak dididik untuk mencontoh hal-hal yang baik dan menjadikan cermin dari hal-hal yang kurang baik agar dihindari, lebih dari itu imajinasi anak-anak diharapkan tumbuh dan berkembang seirirng usia mereka.
Keterbatasan kemampuan kita terhadap aplikasi teknologi telah menyebabkan cerita fabel tradisional kita jauh tertinggal dan hampir tak dikenali oleh anak-anak sekarang. Mereka lebih mengenal tokoh super hero dari mancanegara semacam Superman, Bathman, atau Kartun "Donald Duck" "Tom and Jery" sangat akrab dalam ingatan anak-anak kita.
Akankah cerita fabel hanya menjadi dongeng di atas dongeng dan tergilas oleh cerita animasi dari mancanegara?
Posting Komentar